Profil Desa Butuh
Ketahui informasi secara rinci Desa Butuh mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Butuh, sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Sumbing, terkenal sebagai jalur pendakian populer dan lokasi sholat Idul Adha dengan panorama alam memukau. Dengan potensi pertanian dan pariwisata yang terus berkembang, Desa Butuh menginspirasi melalu
-
Destinasi Wisata Spiritual dan Alam
Desa Butuh dikenal dengan Lapangan Garung yang viral sebagai lokasi sholat Idul Adha dengan latar belakang Gunung Sumbing dan Sindoro, serta menjadi salah satu jalur pendakian utama Gunung Sumbing.
-
Potensi Ekonomi Beragam
Selain mengandalkan pertanian sayuran dan tembakau, desa ini mengembangkan sektor pariwisata dengan membuka peluang usaha baru seperti jasa pijat bagi pendaki dan UMKM yang melayani wisatawan.
-
Inovasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Desa Butuh memiliki potensi unik dalam pemanfaatan kabut untuk menghasilkan air, yang menunjukkan kearifan lokal dan inovasi dalam mengelola sumber daya alam.
Sektor ekonomi di Desa Butuh sangat erat kaitannya dengan pertanian dan pariwisata. Sebagai wilayah yang berada di dataran tinggi, desa ini memiliki komoditas unggulan berupa sayuran dan tanaman holtikultura. Selain itu, tembakau juga menjadi produk andalan yang panennya setahun sekali. Namun pengembangan ekonomi tidak berhenti di situ. Dengan meningkatnya minat pendaki dan wisatawan, warga Desa Butuh mulai berinovasi dengan memanfaatkan peluang yang ada.Salah satu inovasi yang patut dicatat adalah pengembangan jasa pijat modern tradisional bagi para pendaki. Sebuah program yang digagas oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) bertujuan memberdayakan masyarakat agar dapat memberikan pelayanan jasa pijat kebugaran. Pelatihan ini tidak hanya menambah keterampilan, tetapi juga membuka peluang kerja baru di luar sektor pertanian yang sering kali bergantung pada musim.Di sisi lain, pariwisata yang berbasis pada kegiatan keagamaan juga menjadi sumber ekonomi. Viral-nya pelaksanaan salat Idul Adha di Lapangan Garung, Dusun Garung, telah menarik ribuan jamaah dan wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Hal ini memicu pergerakan ekonomi lokal, mulai dari UMKM yang menjual makanan dan minuman, hingga jasa transportasi dan penginapan sederhana.
Profil Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Butuh terletak di sebelah selatan pusat Kota Wonosobo dan berjarak sekitar 17 km dari ibu kota kabupaten serta 12 km dari ibu kota kecamatan Kalikajar. Desa ini memiliki luas wilayah yang belum terdata secara rinci, namun diketahui bahwa Desa Butuh memiliki beberapa dusun, termasuk Garung dan Cengklok, yang masing-masing punya daya tarik tersendiri.Batas wilayah Desa Butuh adalah: di sebelah barat berbatasan dengan jalan raya, di sebelah utara berbatasan dengan Desa Reco, di sebelah timur berbatasan dengan KPH Kedu atau area Gunung Sumbing.Desa Butuh awalnya terdiri dari sembilan dusun, tetapi pada tahun 1998, beberapa dusun di bagian selatan memisahkan diri menjadi desa baru yang bernama Desa Butuh Kidul. Sejak saat itu, Desa Butuh lebih sering disebut sebagai Desa Butuh Lor. Meskipun data pasti mengenai jumlah penduduk dan kepadatan penduduk terkini tidak tersedia, mayoritas penduduk Desa Butuh berprofesi sebagai petani. Kehidupan sosial di desa ini sangat kental dengan nuansa pedesaan yang damai dan guyub.
Pariwisata dan Kebudayaan
Daya tarik utama Desa Butuh ialah perpaduan antara wisata alam dan wisata spiritual. Dusun Garung merupakan salah satu jalur pendakian resmi menuju puncak Gunung Sumbing. Keberadaan jalur ini menjadikan Dusun Garung sebagai titik kumpul bagi para pendaki dari berbagai wilayah. Pemandangan alam yang indah dan udara segar di sepanjang jalur menjadi magnet tersendiri bagi pecinta alam.Selain pendakian, daya tarik terbesar Desa Butuh ialah pemandangan yang disajikan saat sholat Idul Adha di Lapangan Garung. Dengan latar belakang Gunung Sumbing dan panorama Gunung Sindoro di depan, lokasi ini menawarkan pengalaman spiritual yang luar biasa dan viral di media sosial. Saking banyaknya jamaah yang datang, lapangan yang memiliki kapasitas ribuan orang seringkali tidak mampu menampung seluruhnya, hingga jamaah harus meluber ke area kebun tembakau di sekitarnya. Pihak pemerintah daerah bahkan berencana memperluas lapangan ini untuk mengakomodasi jumlah jamaah dan wisatawan yang terus meningkat.Desa Butuh juga memiliki potensi lain, seperti pemanfaatan kabut yang tebal sebagai sumber air alternatif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Dusun Garung berpotensi untuk menghasilkan air melalui alat pemanen kabut (fog harvesting), yang dapat menjadi solusi sumber daya air terbarukan, terutama saat musim kemarau. Potensi ini menunjukkan bahwa Desa Butuh memiliki kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan secara inovatif untuk mengatasi tantangan lingkungan.
Kesimpulan dan Implikasi
Desa Butuh merupakan contoh desa yang berhasil mengintegrasikan potensi alamnya untuk kesejahteraan masyarakat. Dari jalur pendakian yang populer hingga menjadi lokasi wisata spiritual yang viral, desa ini telah membuktikan bahwa potensi desa tidak hanya bergantung pada satu sektor saja. Pengembangan ekonomi kreatif, seperti jasa pijat untuk pendaki, menunjukkan adaptasi yang cerdas dari masyarakat dalam memanfaatkan peluang pariwisata.Meskipun demikian, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ini. Dengan terus mengembangkan pariwisata dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah menjadi bagian dari identitas desa, Desa Butuh memiliki prospek cerah untuk menjadi destinasi yang tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman spiritual dan ekonomi yang unik.